Tidak dipungkiri,dunia persepedamotoran di Indonesia Raya negara kita tercinta ini memang begitu sangat cepat perkembangannya pak,bu,pakdhe,budhe,kangmas dan mbakyu.Terutama satu dekade belakangan ini.Selain dipicu oleh perbaikan tingkat ekonomi setelah terkena dampak krisis moneter 1.0 era ’98,ditambah laju pertumbuhan penduduk yg cepat juga perkembangan teknologi informasi yg benar-benar luar biasa dengan munculnya era tv swasta yg jor-joran mengambil paket acara olahraga bersepedamotor macam gp motor,demi memancing pemasukan iklan dari produsen sepeda motor.Alhasil,dampak sistemik yg akhirnya terjadi adalah perubahan besar pada polapikir dan polahidup masyarakat,utamanya di daerah yg perkembangan tingkat perekonomiannya cukup menonjol,dari anggapan sepeda motor sebagai barang mewah,barang kebutuhan sekunder menjadi barang kebutuhan sekunder yg ‘sangat mendesak untuk segera dipenuhi’…Ditambah dengan munculnya era kreditan sepeda motor dengan berbagai fitur menarik seperti uang muka yg sangat terjangkau,tingkatan me(n)cicil yg bervariasi-dari kelas berat sampai kelas agak berat,dapat disesuaikan dengan tingkat pendapatan,plus iming-iming hadiah menarik berupa payung,jam dinding,helm dan jaket berlogo dealer motor yg terpercaya..Sehingga,hampir di setiap rumah terdapat sebuah benda yg bernama sepeda motor…
Karena melihat potensinya yg cukup besar,tak heran bila investor penanam modal pun tak segan mengucurkan dollarnya.Dari penambahan plant-plant produksi baru bagi yg produsen yg lebih dulu eksis macam kwartet nippon,atau bahkan keberanian menampilkan brand-brand baru yg terdengar kurang familiar di telinga macam kymco,jialing,jincheng dan merek-merek negeri china lainnya.Bahkan dari negerinya orang bule pun tak ketinggalan,seperti brand hade,ducati dan aprilia group-dengan sasaran pasar yg berbeda tentunya..
Tapi,hukum alam rimba nusantara ternyata berlaku juga.Begitu banyaknya macam tipe sepeda motor yg ditawarkan,membuat konsumen pun cukup cerdas menentukan pilihannya.Sehingga dalam waktu singkat,produsen yg kurang memperhatikan faktor mutu produksi serta layanan penjualan,layanan servis yg memadai dan ketersediaan spareparts harus gulung koming sambil gulung tikar.Apalagi ditambah hubungan industrial antara karyawan dan pengusaha yg tidak harmonis,hasilnya adalah ditutupnya perusahaan itu.
Yup,Indonesia memang negara bhineka tunggal ika.Banyak cerita dari sebuah hal yg bernama pertumbuhan sepeda motor,yg katanya nomer tiga terbesar di dunia-setelah china dan india…
Cheers,
Lekdjie
Photo dg se k630,pada sebuah pos tukang tambal ban di sebuah bekas pabrik produsen sepeda motor di cikarang,yg digunakan oleh beberapa mantan karyawan yg tergabung dalam sebuah serikat pekerja.Dipakai untuk bertahan hidup sambil memperjuangkan kesejahteraannya,yg mungkin belum terpenuhi sebagai akibat dari ditutupnya perusahaan.Kalau tidak begitu jelas(ngeblur),ya maaf..karena waktu njepretnya ndak berani lebih dekat lagi(ga enak dgn mereka,yg ternyata juga meminta sumbangan para pengendara untuk meminta sumbangan).Jadinya ya cuma di pan+zum…
Pertamax
5450 rupiah..
premium
rp.4550,-
Solar
rp.6200,-
Minyak tanah
rp.4700,-
Aspal
podiuwm
ada motor, ada tambal ban motor. ada lekdjie ada blogsemprul, dab!
numpang tanya om,kop silinder neotech komplit kisarannya brp ya?
hmm….usaha yg masih menjanjikan…..
daripada hanya janji untuk mengusahakan saja..
nah itu dia…silahkan anda mulai berusaha untuk menjadi juragan tambal ban….siapa tahu bisa go internasional…xixiixi
sip, satu artikel panjang lagi!
jarinya lagi nggak ngambeg ya bro?
jarinya lg pengin senam om..
jarinya karo ngepel=ngepel munggah mudun
demikianlah kebiasaan om nadi kalo sang nyonya lg libur pak,bu,pakdhe,budhe,kangmas dan mbakyu.jgn ditiru…
😀 😀 😀
Lhaaaa….numpak brompit tangane kan ngepel, muter munggah mudun ngegas?
Wah, Lek Ji terlalu …..
* Prasangka – Ine Sinthya *
nadi says,
jarinya karo ngepel=ngepel
munggah mudun
La sampeyan ngendikane kan ngagem munggah mudun..mosok muter gas pake munggah mudun om..
‘terlena-ikke nurjanah’
muter gas ya munggah mudun masa ngiwo nengen? 😛
Wah iki artikel-e serius tenan ki, wes kaya mas Tri
Well..dari analisa diatas, terus bagaimana reaksi pasara tehadap keberadaan tambal ban?
Time will tell laagh!!!
yaaaah…seperti yg kita liat di jalananlah…..yg sering umpel-umpelan ndak genahz gitu…!!!layaknya race di kelas 125 indoprix kemareen,yg juragan rondho jg ikut hadiir…seolah jalanan penuh sesak yg berarti opportunity challengez buat ban juga semakin guedhe..dijamin market sharenya tukang tambal ban jg lebih luas!!!tinggal bermain di promosinya…mau pake yg low cost high impact atau ikutan media highstream yg butuh glontoran dana lebih guedhe…kalo ndak percaya,monggo aza dicoba dewe gitu loch,coz sang juragan mau buat rencana touring duluu nih…xixixiii 😀
kasian ya lek karyawan K****O nasibnya…. 🙂
ya ga tau deh,mirip2 sama toshiba+mtpdi di depan aisin itu.tp klo dipikir,daripada tiap hari mantengin pt ga ada hasilnya(pake minta sumbangan lg)kan mendingan usaha dewe lah.lebih mulia…lebg berkah.y smg aja lekas mendapat keputusan yg melegakan semua pihak…
K**********O itu apa ya?
Katak Komando?
Kimpul Telo?
Kakek Tuwo?
‘kanker polo’…
mesakno si polo…. srimulat 😀